Apa Yang Harus Dilakukan Sesudah Lulus Kuliah?
Kerja, lanjut sekolah lagi, nikah, bisnis, bantu orangtua, volunteer kegiatan, ikut komunitas... Banyak banget jalur hidup yang bisa kau pilih sesudah lulus kuliah. Mungkin kau masih gundah pilihan apa yang harus kau tempuh. Aku sendiri dikala ini udah punya pekerjaan. Tapi menurutku, ada hal yang lebih penting yang harus kau lakukan sesudah lulus kuliah, daripada menentukan pilihan 'umum' itu.
Mengenali kelebihan dan kekurangan diri kamu
Harusnya, kau memang tau kelebihan dan kekurangan diri kau bahkan sebelum kau lulus. Tapi banyak dari kita, (termasuk saya [dan khususnya aku💁♀️]) kadang nggak mau mengakui kelemahan atau talenta diri sendiri! Pernah gak ngomong kayak gini ke diri sendiri:
💜 Wah, si X keren ya bisa jalanin bisnisnya sendiri. Aku mah apa atuh ga akan bisa🤦🏼♀️. (Jadi ga bikin bisnis, padahal sebenernya dulu waktu Sekolah Menengah Pertama suka jualan kuliner hasil masakan ibu)
💛 Mantap euy si B kini mah kerja kantoran. Aku juga bisa lah gitu doang mah😏. (Tapi perjuangan nyari kerja aja ngga. Ngelamar kerja juga engga.)
Contoh 💜 ialah salah satu pola yang nggak mau ngakuin talenta sendiri. Umur Sekolah Menengah Pertama loh, di mana belum dewasa tuh masih mikirnya main doang dan sekolah. Eh kamu bisa-bisanya ngelarisin dagangan ibu kamu hingga habis, hingga abang dan adik kelas aja demen sama kuliner yang kau jual. Mungkin ibu kau punya masakan yang hebat, tapi tanpa pemasaran yang anggun kan orang-orang mana mau beli juga 🤧.
Coba pikir lagi, apa sih hal yang selalu kau bisa lakukan tanpa merasa terbebani menjalankannya? Mungkin hal yang nggak pernah kau lepas dari kecil? Pegang itu baik-baik, dan cari cara gres untuk mengembangkannya.
Sekarang, mari bahas pola 💛. Kamu pikir kau bisa melaksanakan apa yang orang lain lakukan juga, tapi kau bahkan nggak berusaha mencoba. Kamu pengen bisa bikin dessert box yang resepnya ada di thread-thread twitter itu, tapi ya mau beli bahan-bahannya ke warung aja ogah. Kapan jadinyaaaa Maemunahhhh? 😪
Aku nggak akan bohong, rasa malas ini sungguh sering terjadi. Akhirnya kita jadi nyalahin diri kita sendiri yang malas-malasan terus. Tapi jika ditelusuri lebih dalam, ternyata KITA BANYAK TAKUTNYA 😐. Ini ialah suatu kelemahan, yang harus kau akui. Karena jika nggak diakui, kelemahan ini nggak bisa kita ubah jadi kelebihan. Tau kau lemah aja engga, gimana mau berubah jadi kuat? Kamu pikir kau berpengaruh padahal kau lemah, cuma kau nggak cukup berani buat ngakuin kau lemah 😥.
Sekalinya ngakuin kau lemah, kau menyalahkan diri sendiri. J u s t D O N ' T.
Menjadi sobat yang baik untuk diri sendiri
Karena jika udah lulus, kamu kan ngga punya temen sekelas lagi. Apalagi saya yang nggak punya geng, udah lulus ya udah. Aku masih punya beberapa sobat yang adakala ketemu, but they won't be there as much as I want them to be. Aku juga gak bisa selalu nemenin temen-temen saya dikala mereka butuh.
But the bad news is, kadang kita malah jadi bully terbesar untuk diri sendiri.
🥵 Kamu mah mana bisa, fir ngerjain hal seberat itu.
🥵 Kamu tuh praktis sakit tau, yakin mau masuk ke dunia yang keras?
🥵 Kamu nggak punya hal yang Istimewa kayak dia, terus kau masih mau sharing perihal hal yang kau suka?
🥵 Kamu tuh nggak anggun tau kalo difoto. Jelek ih, ngga sesuai sama bayangan.
🥵 Kamu mah kerjaannya mikir doang, dikerjain engga.
Bukannya mengakui kelemahan, kok malah menghina diri sendiri alasannya diri kita lemah?
Kita nggak punya teman, pihak luar yang akan menyampaikan hal-hal baik perihal kita. Kita nggak punya sobat yang besar hati dan akan mendukung hal yang kita lakukan. Karena nggak punya sobat yang baik, kenapa nggak jadi sobat yang baik dan dukung diri sendiri aja?
🥰 Mungkin persoalan yang kau hadapi berat, fir. Tapi kau niscaya bisa melewatinya!
🥰 Kamu memang praktis sakit, jadi jangan lupa makan sama istirahat yang cukup, meskipun sibuk!
🥰 Dia mungkin punya hal Istimewa yang menonjol, tapi kau punya sesuatu yang ia nggak punya. Coba tebak, apakah hal itu?
🥰 Oh ternyata kalo pakai pose kaya gini, saya kurang anggun difoto. Coba explore pose lain, atau mungkin ganti gaya pakaian? Ngaruh juga loh.
🥰 Kalau punya ide, lebih baik kau tulis sedikit-sedikit. Aku tau karya yang anggun butuh banyak waktu untuk dikembangkan, tapi jangan biarkan pandangan gres yang kau punya cuma numpang lewat. Kan sayang.
Aku tau, sulit untuk jadi baik sama diri sendiri. Apalagi jika kau ada di lingkungan yang kurang positif, atau kau hidup dengan membenci diri kau sendiri dari kecil. Nice things and gesture would make you cry, and it almost made me cry, too. Proses menjadi baik sama diri sendiri akan berbeda untuk setiap orang, and we should appreciate every process.
It would never be an instant process. Kita harus sabar dan bersedia untuk mencoba berdiri berkali-kali ketika kita jatuh.
Percaya sama diri sendiri
Kapanpun, untuk apapun. Percayakan diri kau untuk menciptakan keputusan dikala orang lain (dan dirimu sendiri) mewaspadai kamu. Percayakan diri kau untuk menjalani hari yang senang dan positif, meskipun banyak hal yang bikin kau jengkel. Percayakan diri kamu, kau nggak sendiri ketika menghadapi persoalan yang berat. Kamu punya Tuhan, dan Tuhan akan selalu bantu.
Ketika kau gak bisa percaya sama diri sendiri, minta Tuhan mampukan kau untuk lebih percaya diri. Karena bagiNya, nggak ada yang nggak mungkin. Kita cuma harus percaya, dan berdoa 😇🥰
Ketika kau bisa melaksanakan ketiga hal ini, apapun pilihan hidup kau sesudah lulus akan jadi lebih mudah. Nggak selalu lancar, tapi seenggaknya kau bisa mengandalkan dirimu sendiri. Kita masih butuh teman, dan kau harus selalu cari sobat untuk jadi lebih nyaman. But if you are comfortable with yourself, you'll be fine.
And you will be 😉
Thanks for reading!
❤️, Safira Nisa




Comments
Post a Comment